Jumat, 04 Juni 2010

SEARCH ENGINE

Search Engine adalah suatu portal website yang menyediakan informasi pencarian data-data yang dibutuhkan pengunjung internet. Untuk mendapatkan informasi-informasi yang dibutuhkan, pengunjung internet masuk ke situs tersebut dan melakukan pencarian. Website search engine yang terkenal adalah Google dan Yahoo.

Cara kerja search engine pertama-tama mencopy paste semua halaman website yang ada di dunia. Setelah data tersebut masuk kemudian diolah dengan algoritmanya sendiri. Saat pengunjung mencari data yang dibutuhkan, dengan algoritmanya dia menampilkan data sesuai yang dimasukkan pengunjung.

Search Engine akan berusaha mungkin menampilkan data yang paling relevan dengan yang diinginkan pengunjung. Berbagai kemungkinan data yang akan ditampilkan, dan search engine punya banyak pertimbangan yang dituangkan dalam algoritmanya.

Algoritma ini terus berkembang karena perkembangan teknologi yang ada di samping banyak website yang berusaha agar website dia muncul di halaman pertama hasil pencarian.

Untuk bisa masuk di halaman pertama, kita harus membuat website mempunyai content yang baik selain juga mempunyai struktur website yang disenangi serach engine. Ini dikenal dengan SEO (Search Engine Optimization).

MEMBANGUN SEARCH ENGINE

Mendengar istilahsearch engine, pasti sebagian besar pikiran langsung ke Google. Tetapi apakah Google selalu dapat memenuhi kebutuhan kita? Terutama bila dokumen tersebut menggunakan bahasa tertentu. Dari kebutuhan mesin pencari (search engine) di dalam situs Presiden Republik Indonesia, maka tim pengembang telah mencobakan berbagai macam mesin pencari yang ada. Dari pengalaman ini, kami merasakan hingga saat ini belum ada mesin pencari yang cukup memahami bahasa Indonesia, dan masih sedikit yang melakukan analisi kandungan (content analysis) ketika melakukan pencarian.

Memang beberapa search engine telah mampu melakukan identifikasi bahasa yang digunakan pada dokumen tersebut. Proses identifikasi ini biasanya dilakukan dengan cara mengenali beberapa kata di dokumen tersebut yang khas bagi bahasa tertentu, tetapi mesin pencari tersebut tidak melakukan analisa kandungan dari dokumen tersebut. Sehingga untuk beberapa kondisi menjadi sangat terbatas dan bahkan menyebabkan pencarian yang memberikan hasil, yang tidak memiliki hubungan dengan makna kata yang ingin ditemukan.

Pendekatan

Mesin pencari yang dibangun ini menggunakan 2 pendekatan yang masih jarang dilakukan oleh mesin pencari. Pertama dalam melakukan proses pencarian yaitu menggunakan analisa kandungan teks bahasa Indonesia. Kedua, dalam penyajian hasil pencarian serta metoda memfokuskan pencarian yang menggunakan “cloud of tag”. Tag adalah kata atau frase yang digunakan untuk merepresentasikan topik dari suatu artikel. Pada dunia “blog” sering suatu artikel diberi metadata yang disebut tag yang berupa topik dari artikel tersebut. Kedua hal di atas menjadi fokus pengembangan disebabkan karena beberapa keterbatasan yang kami jumpai pada pemanfaatan beberapa mesin pencari yang ada

Sebagai contoh sederhana, mesin pencari yang ada saat ini tak mampu membedakan konteks pada kata seperti “beruang”. Mesin pencari tersebut tak membedakan kata “beruang” sebagai binatang, atau “beruang” dalam arti memiliki uang. Mesin pencari yang ada tidak membedakan kedua kata tersebut, dan akan menampilkan semua dokumen yang mengandung kata tersebut. Mesin pencari yang dikembangkan berusaha mengenali perbedaan arti tersebut.

Faktor lain adalah ketika ingin melakukan fokus pencarian dari hasil pencarian yang telah diperoleh dengan menggunakan suatu kata kunci. Beberapa search engine menggunakan fasilitas, pencarian dengan opsi lanjutan. Sayangnya hal ini tetap berdasarkan kesamaan kata, belum berdasarkan makna kata tersebut. Ada juga mesin pencari seperti Vivisimo yang menggunakan teknik klaster untuk mengelompokkan hasil pencarian. Sayangnya proses kluster ini hanya berdasarkan statistik kesamaan kata, alih-alih dengan melakukan analisis kandungan dari dokumen.

Sebagai contoh ketika dilakukan pencarian misal dengan kata kunci Presiden, maka relatif konteks yang terkaiat dengna kata Presiden tersebut tak dapat ditampilkan untuk mempermudah pencarian. Sehingga pengguna harus berusaha menemukan kata kunci tambahan lainnya. Di dalam mesin pencari ini, maka sistem akan memberikan saran tag (atau topik) yang terkait dengan kata kunci yang diberikan oleh pengguna. Penyusunan korelasi antar topik ini dilakuakn secara otomatis. Dengan cara ini pengguna dapat lebih mudah mencari teks yang dibutuhkan.

Analisa

Pada prinsipnya search engine ini akan melakukan analisis kandungan teks bahasa Indonesia, kemudian berdasarkan topic map yang disusun maka akan dihasilkan “cloud of tag” atau topik dari artikel yang terkait. Tag (yang banyak digunakan di blogsphere) ini akan memudahkan proses pencarian berikutnya. User tinggal memilih topik yang terkait dengan keyword yang pertama yang digunakan. Sebagai contoh, user pertama kali akan mencari dengan kata “Presiden”, maka sistem akan memberikan hasil pencarian yaitu artikel yang memiliki kata tersebut, dan user disuguhi dengan cloud of tag yang berisi pilihan misal “presiden SBY”, “presiden Suharto”, “presiden BJ Habibie” dan seterusnya. Sehingga user bisa dapat memilih tag mana yang sebetulnya akan dicari.

Penggunaan komponen Open Source adalah keputusan strategis yang tak dapat dihindari dalam mengembangkan mesin pencari ini. Hal ini disebabkan keterbatasan tenaga, dana, serta waktu yang ada. Dan tentu saja keluwesan yang ada pada komponen Open Source tersebut, serta beberapa teknologi memang hanya ada pada aplikasi Open Source. Dengan komponen Open Source memungkinkan pengembangan dilakukan secara cepat dengan hasil yang baik tanpa menghabiskan dana untuk lisensi. Open Source memungkinkan peneliti yang memiliki keterbatasan dana penelitian dan jumlah peneliti untuk melakukan suatu penelitian yang tadinya dianggap mustahil.

Sebagai komponen utama untuk proses pencarian, sistem ini menggunakan project Open Source Lucene sebagai komponen yang membantu proses pengindeksan dan pencarian dokumen. Sedangkan untuk melakukan analisis kandungan teks maka digunakan proyek kreasi IBM Unstructured Information Management Architecture (UIMA). Tentu saja agar sistem dapat berjalan dengan baik maka dibutuhkan komponen lainnya, antara lain Tomcat dan MySql. Sedangkan sebagai bahasa pemrograman digunakan Java dengan berbagai pustaka yang mendukung.


Facebook Vs Friendster

Meski sama sama social network, Friendster dan Facebook sama sama mempunyai karakter sendiri-sendiri, terutama untuk fitur yang diberikan pada user. Friendster danFacebook sama sama mengacu pada kemudahan user untuk menjadi member baru.


REGISTRASI

Untuk form registrasi, Friendster dan Facebook sama sama memberi kemudahan. Hal ini dapat dilihat pada halaman depan Friendster dan Facebook dimana keduanya langsung memberi penawaran bagi yang belum menjadi member baru. Bila bisa dinilai pada step registrasi, Friendster dan Facebook, keduanya sama sama mengacu pada kemudahan user untuk bergabung didalamnya.

Score:

Friendster: 1 Facebok: 1

CISTOMIZE

Pada halaman bagian ini akan terlihat perbedaan antara Friendster dan Facebook.Pada Friendster, halaman depan sederhana dengan memberi pembagian segmen yang jelas. Bentuk informasi yang diberikan Friendster ini relative singkat dan cenderung menggunakan link.

Bila Anda bosan dengan tampilan default Friendster, Anda bisa melakukan editing untuk profile tersebut. Anda bisa mengubah dan mengganti tata letak serta pewarnaan dari halaman profile. Fitur CSS Friendster jelas lebih memanjakan user untuk membangun sebuah tampilan profile yang unik.

Sedangkan pada Facebook, halaman depannya juga memberi bentuk yang sederhana, bahkan cenderung lebih banyak teksnya dibandingkan dengan foto. Ukuran foto yang ditampilkan pun relative kecil, sehingga jelas terlihat kalau Facebook lebih mengumtamakan load pada halaman depan.

Untuk melakukan editing pada tampilan Facebook memang tidak semudah melakukanediting pada friendster. Artinya, pada Facebook, user “dipaksa” menggunakan tampilan default. Memang beberapa user biSA melakukan editing pada profile facebook, tapi tentu user yang berpengalaman.

Score:

Friendster :1 Facebook :0

Privasi

Privasi pada sebuah social network adalah hal yang mutlak. Seseorang biasanya enggan memberikan nama aslinya dan cenderung memberikan nama samarannya. Hal ini dimungkinkan karena sistem privasi yang kurang.

Pada Friendster, system privasi profile memang sudah ada, tapi ada beberapa data yangbuisa ditampilkan, seperti nama, kota, atau alamat.

Sedangkan pada Facebook, privasi terbilang cukup bagus. Dengan fitur tawaran Privacysetting, memungkinkan user untuk mengeset siapa yang diperbolehkan mengakses informasi pada profile, dan siapa yang tidak. Mungkin hal ini yang menyebabkan banyak public figure yang nyaman memiliki account facebook dengan namanya sendiri.

Score:

Friendster: 1 Facebook: 2

Bagan komentar

Bagi yang sudah mempunyai Friendster, pasti sudah paham dengan yang namanya komentar atau dalam bahasa Friendster disebut testi. Pada bagian ini, Friendster masihdirasa sangat kurang karena tidak bisa menanggapi secara langsung komentar yang dituliskan orang lain. Apalagi, untuk sebuah komentar harus masuk seleksi terlebih dahulu sebelum ditampilkan pada profile.

Lain halnya dengan Facebook, dengan fitur News Feed dan Live Feed, user bisa melihat aktivitas apa saja yang baru dilakukan oleh seseorang di Facebook, Selain itu, satu komentar bisa dikomentari dengan rapi tanpa mengganggu komentar yang lainnya. Artinya, pemisahan untuk komentar ini cukup bagus.

Dari beberapa penilaian di atas memang facebook masih lebih unggul dibandingkanFriendster. Tapi penilaian di atas memang tidak mutlak, karena sebuah social networkbergantung pada perilaku user itu sendiri. Facebook memang memiliki banyak fitur, tetapi saking banyaknya fitur yang disediakan, user jadi kurang bisa memaksimalkan fitur fitur tersebut. Berbeda dengan Friendster yang lebih mudah dipelajai.

Teknologi Monitor: Dulu, Kini dan Masa Depan

Monitor atau yang juga disebut sebagai “computer display” merupakan komponen output yang digunakan untuk menampilkan teks atau gambar ke layar sehingga dapat dinikmati oleh pemakai.

1.1. Sejarah Monitor


Pada generasi awal komputer, belum menggunakan monitor khusus seperti sekarang ini. Komputer waktu itu terhubung dengan TV keluarga sebagai layar penampil dari pengolahan data yang dilakukannya. Yang cukup menjadi masalah adlaah bahwa resolusi monitor TV saat itu hanya mampu menampilkan 40 karakter secara horisontal pada layar.

Monitor khusus untuk komputer dikeluarkan oleh IBM PC, yang pada awalnya memiliki resolusi 80 X 25 dengan kemampuan warna “green monochrome”. Monitor ini sudah mampu menampilkan hasil yang lebih terang, jelas dan lebih stabil.

Pada generasi berikutnya muncul mono graphics (MGA/MDA) yang memiliki 720x350. Selanjutnya di awal tahun 1980-an muncul jenis monitor CGA dengan range resolusi dari 160x200 sampai 640x200 dan kemampuan warna antara 2 sampai 16 warna.

Monitor EGA muncul dengan resolusi yang lebih bagus yaitu 640x350. Monitor jenis ini cukup stabil sampai berikutnya munculnya generasi komputer Windows.

Semua jenis monitor ini menggunakan digital video - TTL signals dengan discrete number yang spesifik untuk mengatur warna dan intensitas cahaya. Antara video adapter dan monitor memiliki 2, 4, 16, atau 64 warna tergantung standard grafik yang dimiliki.

Selanjutnya dengan diperkenalkannya standard monitor VGA, tampilan grafis dari sebuah Personal Computer menjadi nyata. VGA dan generasi-generasi yang berhasil sesudahnya seperti PGA, XGA, atau SVGA merupakan standard analog video dengan sinyal R (Red), G (Green) dan B (Blue) dengan continuous voltage dan continuous range pada pewarnaan. Secara prinsip analog monitor memungkinkan penggunaan full color dengan intensitas yang tinggi.

Generasi monitor terbaru adalah teknologi LCD yang tidak lagi menggunakan tabung elektron CRT tetapi menggunakan sejenis kristal liquid yang dapat berpendar. Teknologi ini menghasilkan monitor yang dikenal dengan nama Flat Panel Display dengan layar berbentuk pipih, dan kemampuan resolusi yang tinggi.

1.2. Berbagai Jenis Monitor
Dengan perkembangannya yang sangat pesat, saat ini terdapat tiga jenis teknologi monitor. Ketiga golongan teknologi tersebut adalah CRT (Cathode Ray Tube), Liquid Crystal Display (LCD) dan Plasma gas.

a. Cathode Ray Tube


Pada monitor CRT, layar penampil yang digunakan berupa tabung sinar katoda. Teknologi ini memunculkan tampilan pada monitor dengan cara memancarkan sinar elektron ke suatu titik di layar. Sinar tersebut akan diperkuat untuk menampilkan sisi terang dan diperlemah untuk sisi gelap. Teknologi CRT merupakan teknologi termurah dibanding dengan kedua teknologi yang lain. Meski demikian resolusi yang dihasilkan sudah cukup baik untuk berbagai keperluan. Hanya saja energi listrik yang dibutuhkan cukup besar dan memiliki radiasi elektromagnetik yang cukup kuat.

b. Liquid Crystal Display


Monitor LCD tidak lagi menggunakan tabung elektron tetapi menggunakan sejenis kristal liquid yang dapat berpendar. Teknologi ini menghasilkan monitor yang dikenal dengan nama Flat Panel Display dengan layar berbentuk pipih, dan kemampuan resolusi yang lebih tinggi dibandingkan dengan CRT. Karena bentuknya yang pipih, maka monitor jenis flat tersebut menggunakan energi yang kecil dan banyak digunakan pada komputer-komputer portabel. Kelebihan yang lain dari monitor LCD adalah adanya brightness ratio yang telah menyentuh angka 350 : 1. Brigtness ratio merupakan perbandingan antara tampilan yang paling gelap dengan tampilan yang paling terang.

Liquid Crystal Display menggunakan kristal liquid yang dapat berpendar. Kristal cair merupakan molekul organik kental yang mengalir seperti cairan, tetapi memiliki struktur spasial seperti kristal. (ditemukan pakar Botani Austria – Rjeinitzer) tahun 1888. Dengan menyorotkan sinar melalui kristal cair, intensitas sinar yang keluar dapat dikendalikan secara elektrik sehingga dapat membentuk panel-panel datar.

Lapisan-lapisan dalam sebuah LCD:

  • Polaroid belakang
  • Elektroda belakang
  • Plat kaca belakang
  • Kristal Cair
  • Plat kaca depan
  • Elektroda depan
  • Polaroid depan

Elektroda dalam lapisan tersebut berfungsi untuk menciptakan medan listrik pada kristal cair, sedangkan polaroid digunakan untuk menciptakan suatu polarisasi.

Dari sisi harga, monitor LCD memang jauh lebih mahal jika dibandingkan dengan monitor CRT. Dan beberapa kelemahan yang masih dimilikinya seperti kurang mampu digunakan untuk bekerja dalam berbagai resolusi, seperti misalnya monitor dengan resolusi 1024 X 768 akan terkesan agak buram jika dipekerjakan pada resolusi 640 X 420. Tatapi akhir-akhir ini kelemahan tersbut sudah mulai di atasi dengan teknik anti aliasing.

c. Plasma Gas


Monitor jenis ini menggabungkan teknologi CRT dengan LCD. Dengan teknologi yang dihasilkan, mampu membuat layar dengan ketipisan menyerupai LCD dan sudut pandang yang dapat selebar CRT. Plasma gas juga menggunakan fosfor seperti halnya pada teknologi CRT, tetapi layar pada plasma gas dapat perpendar tanpa adanya bantuan cahaya di belakang layar. Hal itu akan membuat energi yang diserap tidak sebesar monitor CRT. Kontras warna yang dihasilkan pun lebih baik dari LCD. Teknologi plasma gas ini sering bisa kita jumpai pada saat pertunjukan-pertunjukan musik atau pertandingan-pertandingan olahraga yang spektakuler. Di sana terdapat layar monitor raksasa yang dipasang pada sudut-sudut arena tertentu. Itulah monitor yang menggunakan teknologi plasma gas.

Sumber : sony-ak.com

Kamis, 03 Juni 2010

Review Spesifikasi Motorola Flipout Dengan Desain Unik




Spesifikasi lengkap telepon Android Motorola Flipout

Android produk lain yang dimiliki oleh Motorola, mereka baru saja memperkenalkan handset Android dengan desain persegi yang dapat diputar sehingga pengguna dapat memamnfaatkan keyboard QWERTY. Handset bernama "Motorola Flipout". Smartphone ini dilengkapi dengan fitur yang membawa lengkap, termasuk HSDPA akses data, -Wi Fi, GPS dan fitur utama Motorola MOTOBLUR UI . Segmen dari handset ini adalah gaya remaja mengingat bentuk dan penata


Spesifikasi:

  • Jaringan: 2G GSM 850 / 900 / 1800 / 1900, 3G HSDPA 850/1900
  • Ukuran / Model: 67 x 67 x 15.8 mm, 118 g / Flipout
  • Layar: TFT touchscreen, 256K warna, 320 x 320 piksel, 2,8 inci (QWERTY keyboard
  • , Accelerometer sensor untuk auto-memutar UI, dengan Live MOTOBLUR Widget v1.5 UI)
  • OS: Android OS, v2.1 (eclair)
  • Processor: 700MHz processor TI OMAP3410
  • Kamera: 03:15 MP, 2048x1536 pixels, video
  • Koneksi: GPRS Class 10 (4 +1 / 3 +2 slot), 32-48 Kbps, EDGE Class 10, 236.8 kbps, HSDPA 3,6 Mbps, WiFi 802.11 b / g, Bluetooth v2.1 dengan A2DP, microUSB v2. 0
  • Memori: Internal 256 MB RAM 512 MB ROM, microSD hingga 32GB dari eksternal
  • Aplikasi: SMS, AMS, MMS, Email, Push Email, IM, Games
  • Browser: WAP 2.0/xHTML, HTML, JAVA aplikasi melalui pihak ketiga
  • Warna Pilihan: Hitam, Hijau, Pink
  • Baterai: Li-Ion 940 mAh

Fitur lain:

  • A-GPS support
  • Google Maps dengan Street View
  • MP3/eAAC + / WAV player
  • MP4/H.264/H.263 pemain
  • Facebook, MySpace, aplikasi Twitter
  • Penyelenggara
  • Document viewer
  • Voice memo / dial
  • T9





Tag: Smartphone Motorola PDA Android Flipout, harga Motorola Flipout, 3G Motorola Selular Flipout, bisnis mobile Phones Motorola Flipout, terbaru ponsel Motorola Flipout, menawarkan ponsel Motorola Flipout, smartphone terbaik Flipout Motorola, ponsel Android Motorola Flipout, harga Motorola Flipout